Skincare and its never ending story..

Dibandingkan makeup, aku lebih ‘gila’ skincare.

“Belanja skincare” inilah yang paling menguras anggaran belanja cantik-cantik per bulannya. Barang-barang skincare juga yang paling banyak mengambil tempat di laci mejaku. Semua orang pasti punya skin problems. Mine is dull oily skin with acne prone plus acne scars here and there. Combo! Jadi sudah kelihatan lah ya kebutuhan kulitku: membasmi dan mencegah datangnya jerawat, menghilangkan bekas jerawat, menghilangkan luka bekas jerawat, mengecilkan pori-pori, dan (seperti kebanyakan orang indonesia) mencerahkan skin tone. Long list..

Nah, masalah mencari skincare ini juga nggak gampang. Cocok-cocokan. Yang hasilnya bagus di si A, belum tentu bagus di aku. Masih mending kalo ‘nggak ngefek apa-apa’, kadang malah ada yang bikin rusak muka. Kalo udah seperti itu, dobel deh PR nya -“- Apalagi ngomongin skincare ini buat tau hasilnya juga butuh waktu cint. Minimal sebulan lah, itu juga harus telaten, baru bisa tau ini produk ngefek nggak sih ke aku? Nggak seperti makeup yang kita bisa ‘langsung’ tau ini cocok apa enggak dengan 1-2x pake. Skincare takes time.

Produk-produk skincare ini juga range nya banyaaak banget. Mulai dari drugstore, high-end, DIY, homemade, sampe racikan dokter. Kalikan 2 ya, karena kita bisa milih produk lokal atau luar. Kebayangkan gimana bingungnya?

The Journey that never end..

Aku sendiri masih mencari-cari produk mana yang bisa enhanced kulitku ini to the max, tapi harus affordable dan gampang dicarinya..Kan percuma juga ya kalo hasilnya bagus tapi harganya mahal, atau terjangkau tapi susah dicarinya harus PO lah, beli onlen lah.. Dan juga, kalo bisa produknya ya yang nggak pake zat-zat aneh gitu. Aku belum seekstrim semua produk harus organic, non-paraben, non-alkohol, no-animal-testing. Tapi ya kalo bisa sih ya yang nggak pake mercuri atau hidroquinon atau steroid. Nah, makanya aku nggak pake krim dokter. Pake krim dokter atau klinik kecantikan gitu emang macem jalan pintas sih, aku pernah coba dan emang kulitku jadi cerah, noda-noda cepet tersamarkan, serta mendapat pujian. Tapi efek sampingnya itu yang enggak banget. No. No. No. Makanya aku lebih memilih perjalanan panjang mencari skincare yang tepat ini meskipun panjang berliku dan menguras kantong.

Mencari skincare yang ideal nggak akan berhenti menurutku, karena ada masanya dimana produk yang udah kamu pake lama karena hasilnya bagus tiba-tiba kehilangan efeknya di kulit kamu. Aku pernah ngalamin fase ini. Atau kebutuhan kulit kamu berubah seiring dengan jenis aktivitas kamu atauuu usia kamu.

Nah, jadi gimana perjalanan skincare kamu?

Leave a comment